Kamis, 25 November 2010 | By: Kelompok 3

Hadist-hadist kehidupan

Keridhaan Allah itu tergantung dari adanya keridhaan Orang Tua, dan kemurkaan Allah itu tergantung dari adanya kemurkaan Orang Tua. ( H.R. Tirmidzi )

Orang kuat itu, bukanlah orang yang kuat bergulat, tetapi sebenarnya orang kuat itu, ialah orang yang dapat menahan amarahnya ( H.R. Bukhary – Muslim )

Hendaklah kamu berkata benar, karena berkata benar itu membawa ke surga. Demikianlah bilamana senantiasa seseorang membiasakan berkata benar dan cenderung kepada berkata benar, akhirnya orang itu dicatat di sisi Allah sebagai orang yang selalu benar. Dan jauhilah perkataan dusta, karena dusta itu membawa kepada kejahatan. Dan kejahatan itu membawa ke neraka. Demikianlah bilamana seseorang membiasakan berdusta, ia akhirnya diacata di sisi Allah sebagai seseorang yang sangat pendusta. ( H.R. Bukhary – Muslim )

Allah telah mewahyukan kepadaku supaya hendaklah kamu hormat-menghormati satu sama lain, agar jangan ada seseorang yang menganiaya yang lain dan agar jangan ada seseonrang yang sombong terhadap yang lain. ( H.R. Muslim )

Nabi Muhammad tidak pernah mencela sesuatu makanan. Maka yang diingini dimakan (asal halal). Yang tidak diingini tidak dimakan. ( H.R. Ahmad )

Kau tidak akan masuk surga, kecuali kalau kamu beriman, dan tidaklah beriman kalau kamu belum saling kasih sayang. Maukah kamu, aku tunjukkan sesuatu yang bilamana kamu kerjakan, kamu akan berkasih-sayang antar satu sama lain? Tebarkanlah salam di antaramu. ( H.R. Muslim )

Orang yang sempurna Islamnya, ialah orang yang menyelamatkan orang Islam lainnya dari gangguan lidahnya dan tangannya. ( H.R Muslim )

Tidak ada yang lebih baik daripada makan hasil usaha sendiri. Demikianlah Nabi Daud pun makan dari hasil tenagnya sendiri. ( H.R. Bukhary )

Jangan ada seseorang di antaramu yang mengharapkan-harap mati karena ditimpa sesuatu kemalangan, seandainya terpaksa ia berbuat begitu, berdo’alah kepada Allah : “Ya Rabb lanjutkanlah usiaku, sekiranya hidupku ini akan membawa kemaslahatan bagiku atau habisilah nyawaku ini, sekiranya kematianku itu ada lebih baik bagiku.” ( H.R. Bukhary )

Apabila seseorang mencaci / menuduh seseorang dengan kata-kata : Fasiq dan kafir , maka tuduhannya itu pula akan pulang kembali kepada diri si penuduh, bila tuduhannya meleset . ( H.R. Bukhary )

Barang siapa ditanya tentang sesuatu ilu lalu disembunyikan (tidak mau memberi keterangan), maka orang itu di hari kiamat kelak akan di kekang api neraka. ( H.R. Abu Daud )

Diam adalah suatu kebijaksanaan, tetapi sedikit benar orang yang berbuat demikian. ( H.R. Baihaqy )

Ayo, Luruskan Niat Ibadah Kita :)

Assalamualykum :)

Gimana kabar hati dan iman kalian? Semoga tetap dalam limdungan Allah SWT, yaa :) Aamiin.
Pernah denger, ada yang bilang "mau dapet pahala kan? Shalat yu" atau pernah ga berfikir "mau nolong orang itu ah biar dapet pahala". Yaa, mungkin pahala dan surga adalah sesuatu yang kita inginkan dan kita dambakan, malah seringkali ada yang berniat beribadah hanya karena ingin mendapat pahala atau mendapat surga Allah SWT, memang tidak salah menginginkan pahala dan surga, tetapi, niat kita beribadah haruslah semata-mata hanya karena Allah SWT.


KIAT UNTUK BERNIAT HANYA KARENA ALLAH

1. Memiliki keyakinan bahwa Al-Qur’an satu-satunya sumber kebenaran hakiki ditambah Hadits Rasul menjadi pedoman hidup di dunia.
Dalam pengabdian pada Allah, kita harus mengkondinisikan seolah-olah perhatian orang itu tidak ada, yang ada hanyalah pandangan Allah. Seorang ulama besar berkata 
"Barang siapa merasa senang amalnya di-lihat orang, maka dia itu orang yang riya". 
Dalam hadits Rasul menyuruh agar kalau beramal dengan tangan kanan, maka sembunyikan tangan yang kiri, maksudnya usahakan agar secara sembunyi, jika ada orang yang tahu dan membicarakannya, maka itu diluar kehendak kita asal jangan mulut kita yang menceritakan amal-amal tersebut, cukuplah Allah saja yang tahu.

2. Yakinkan diri bahwa hidup ini adalah pe-ngabdian kepada Allah 
QS.6:162 (Al-na’am) yang selalu kita baca dalam sholat kita/do’a iftitah. "Sesungguhnya sholatku, ibadat, dan pengabdian, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam".

IBADAH YANG BERNILAI Dl HADAPAN ALLAH
QS.51:56 (Adz-Dzariyat) dikatakan "Tidakkah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk meng-abdi/ibadah kepada-KU".
Mengabdi/ibadah artinya "TAAT" pada perintah-NYA dan larangan-NYA. Dari ayat di atas seharusnya kita menyadari bahwa hidup kita untuk mengabdi kepada Allah, majikan kita hanya satu "ALLAH", apapun yang kita lakukan selama 24 jam niatkan sebagai wujud pengabdian kita pada Allah.

Muncul pertanyaan dalam diri:
1. Apakah perintah-perintah-NYA itu hanya sholat, puasa, zakat, pengajian dll? Atau apakah larangannya hanya syirik, membunuh, berzina dll?
2. Untuk kepentingan siapa perintah dan larangan tersebut? Allah atau kita?
3. Keuntungan apa yang kita peroleh dari ketaatan pada Allah?

lbadah yang bernilai itu :
1. Niat karena Allah
2. Ada perintah-NYA

Sebenarnya pengertian ibadah, yaitu taat pada perintah-NYA dan larangan-NYA itu luas sekali, tidak sekedar ibadah-ibadah ritual seperti sholat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya. Kita mulai tidur dengan do’a sampai bangun tidur, kalau niat karena perintah Allah yang menciptakan malam untuk istirahat dan siang untuk mencari karunia Allah, Maka tidur kita pun bernilai ibadah ikhlas dalam tidur tidak ada iri, dendam, marah dll disaat mau tidur, bangun tidur langsung kita sadari bahwa mulai pagi ini apa-pun yang kita kerjakan sebagai wujud pengabdian kita pada Allah semata. Karena itu, mengurus anak, suami, bekerja mencari nafkah dan seluruh aktifitas kita apapun karena Allah, misal pergi arisan niatkan untuk bersilaturahmi, bukan untuk menggosip, gun-jing, riya, marah-marah, dll. Jelaslah bahwa sebenar-nya kehidupan ini tidak bisa dipisahkan antara dunia dan akhirat, atau nanti saja kalau pensiun saja baru memikirkan akhirat, justru harus seimbang antara dunia dan akhirat, sehingga hidup ini bisa bernilai ibadah taat pada perintah dan larangan-NYA.

Untuk kepentingan siapa "TAAT", jelas untuk kepentingan kita sebagai hamba-NYA, karena Allah Maha Kaya dan Maha segala-galanya. Kitalah yang perlu, karena kita menginginkan kebahagiaan di akhirat, tempat pulang kita nanti setelah mati. 
Keuntungan apa yang kita peroleh dengan ketaatan itu, kita lihat QS.2:38 (Al-Baqa-rah) "Barang siapa yang mengikuti petun-juk-KU (TAAT) niscaya tidak ada ke-khawatiran atas mereka dan tidak bersedih hati".

INTROSPEKSI DIRI

Wujud dan intropeksi diri: apakah selama ini dari pagi sampai malam, kegiatan yang kita lakukan semata-mata karena Alllah atau karena ego/nafsu kita, atau mungkin merupakan rutinitas seperti robot?

Tindakan/perbuatan manusia didasari oleh 2 hal yaitu:
1. Semata-mata taat menjalankan perintah "karena Allah"
2. Dorongan ego/keinginan nafsu belaka.

Karena itu dapat disimpulkan:
1. Perbuatan jika ada perintah + niat karena Allah = ibadah .... ikhlas
2. Perbuatan meski ada perintah + karena ego/nafsu = bukan ibadah .... pamrih.

Marilah kita meluruskan niat karena Allah dalam segala tindakan kita, jangan campuri dengan nafsu yang akan merusak amal kita, juga jangan terjebak rutinitas/robot yang menyebabkan hilangnya kesa-daran bahwa "hidup ini adalah pengabdian pada Allah semata". Hilangnya kesadaran ini akan mema-sukkan kita kedalam golongan orang-orang yang rugi yang digambarkan Rasullah sebagai: "Banyak ma-nusia yang tertidur di dunia ini, dan baru sadar/ter-bangun justru setelah mati". inilah orang yang rugi, karena dia menyesal tidak berbuat/beramal banyak selagi didunia, malah sibuk mengumpulkan benda tidak mengumpulkan pahala. Semoga kita mendapat hidayah Allah sehingga termasuk hamba-NYA yang mu’min beruntung dengan keridhoan Allah, ditunjukan kejalan yang lurus, bukan jalan yang sesat yang di-murkai Allah. (syirotol mustaqim, syirotol ladzina an’amta alaihim, ghoiril maghdubi alaihim waladz dzolin) amin...
Minggu, 14 November 2010 | By: Kelompok 3

Godaan-godaan Syaitan Saat Shalat

Assalamualaykum :)
hayoo udah pada shalat belum? hehe, semoga aja udah yaa? disini kami juga akan membahas tentang godaan2 syaitan saat kita mendirikan shalat. Buat para pembaca, pastilah pernah terlintas pikiran yang ga penting saat shalat kaan? Misalnya, pas lagi shalat kepikiran "besok ulangan Biologi? yaah, belum belajar lagi" atau "haa? besok presentsi Geografi lagi, belum buat Power Pointnya" atau apapun itu. Atau pas lagi shalat sendiri lupa udah rakaat ke berapa? Yaa, terkadang, itu semua adalah ulah syaitan. Masih banyak loh, godaan-godaan syaitan saat kita lagi shalat. Check This Out !

1. Was-Was Saat Melakukan Takbiratul Ihram
Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar” , kita ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ada yang mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir rukuk.
Ibnul Qayyim berkata, “Termasuk tipu daya syaitan yang banyak menggangu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau semasa takbiratul ihram dalam solat”.

2. Tidak khusyuk Saat Membaca Bacaan Shalat
Sahabat Rasulullah SAW Iaitu ‘Uthman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah hadir dalam solatku dan membuat bacaanku salah”.
Rasulullah SAW menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah SWT. Aku pun melakukan hal itu dan Allah SWT menghilangkan gangguan itu dariku”. (HR. Muslim)


3. Lupa Jumlah Rakaat yang Telah Dikerjakan
Abu Hurairah r.a berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian solat, syaitan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah lakukan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) semasa masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam”. (HR Bukhari dan Muslim)

4. Terlintas Pikiran yang Mengganggu
Abu Hurairah r.a berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Apabila dikumandangkan azan solat, syaitan akan berlari sambil terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muazin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamah dikumandangkan ia berlari. Apabila telah selesai iqamah, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang solat seraya berkata kepadanya, ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat! Sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia solat”. (HR Bukhari)

5. Tergesa-gesa Ingin Menyelesaikan Shalat
Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya tergesa-gesa itu datangnya dari syaitan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah, yang menghalangi seseorang untuk hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya.”
Tentu saja bila solat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal boleh. Asal boleh mengerjakan, asal selesai dan asal jadi. Tidak ada ketenangan atau tukmaninah. Pada zaman Rasulullah SAW ada orang solat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena solat yang telah ia kerjakan belum sah.
Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Apabila kamu solat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu rukuklah sampai kamu benar-benar rukuk, lalu bangkitlah dari rukuk sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat solatmu”. (HR Bukhari dan Muslim)

6. Melakukan Gerakan-gerakan yang Tidak Perlu Saat Shalat 
Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat: “Jangan bermain kerikil ketika solat kerana perbuatan tersebut berasal dari syaitan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah SAW”. Orang tersebut bertanya, “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah SAW”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

7. Melihat Kanan atau Kiri Ketika Shalat
Dengan sedar atau tidak, orang tersebut melihat ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syaitan penggoda. Kerana itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syaitan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum melihat ketika solat”. Rasulullah SAW menjawab, “Itu adalah curian syaitan atas solat seorang hamba”. (HR Bukhari)

8. Menguap dan Mengantuk
Rasulullah SAW bersabda, “Menguap ketika solat itu dari syaitan. Oleh itu bila kalian ingin menguap maka tahanlah seboleh mungkin”. (HR Thabrani).

9. Bersin Berulang Kali Saat Shalat
Syaitan ingin menganggu kekhusyukan solat dengan bersin sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud, “Menguap dan bersin dalam solat itu dari syaitan” (Riwayat Thabrani). Ibnu Hajar mengulas kenyataan Ibnu Mas’ud, “Bersin yang tidak disenangi Allah SWT adalah yang terjadi dalam solat sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah SWT. Hal itu tidak lain karena syaitan memang ingin menggangu solat seseorang dengan berbagai cara”.

10. Terasa Ingin Buang Angin atau Buang Air
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya”. (HR Muslim)

yaa, memang terasa sangat sulit untuk melepaskan godaan-godaan itu, tapi, kita bisa karena terbiasa. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT yaaa, Aamiin :) SEMANGAT semuanya !

Selasa, 02 November 2010 | By: Kelompok 3

Kriteria Remaja Muslim

Assalamualaykum :)
masih suka bertanya-tanya "sebenernya gimana sih bisa jadi muslim sejati?"
Berikut ini adalah apa saja yang harus dimiliki oleh seorang remaja muslim :

1. Taat pada Allah dan Rasul
" Ta'atilah Allah dan RasulNya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Q.S Ali Imron : 32)
2. Selalu menjaga kesehatan diri
" Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, pada keduanya ada kebaikan . " ( HR. Muslim )
3. Jadilah orang yang pintar
".... Allah akan meniggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al Mujadilah : 11)
4. Cerdas
Setiap remaja muslim harus berfikiran cerdas. Cerdas versi rosul adalah orang yang selalu ingat akan kematian, sehingga dengan begitu kita akan selalu mempersiapkan bekal untuk hari kemudian.
5. Trampil
Sebagai remaja muslim harus punya banyak keterampilan, diantaranya trampil mengatur uang jajan, trampil mengelola waktu, trampil dalam bergaul dll.
6. Menjaga Penampilan Diri
Penampilan diri seorang muslim harus bersih, rapih, sopan, santun, ramah.
7. Disiplin dalam menjalani setiap aktifitas kehidupan
8. Optimis dalam Hidup, selalu berusaha agar hari ini lebih baik dari hari kemarin.
9. Sabar dengan ketetapan Allah.

Apapun yang telah terjadi dalam kehidupan ini semua hanya terjadi dengan izin Allah, seorang remaja muslim harus ikhlas dengan setiap ketetapan Allah yang membuat hati ini senang ataupun kecewa. Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita kalau kita memintanya.

Semoga kita termasuk muslim dan muslimah sejati yaa.. Aamiin :)

remajaislamcerdas.blogspot.com

Berjabat Tangan dengan Non-Mukhrim

Assalamualaykum :)

Zaman sekarang berjabatan tangan atau salaman antara laki-laki dengan perempuan sudah biasa. Tapi, apa pembaca tahu bahwa bersentuhan antara non-mukhrim itu haram? Yaa, pastilah pembaca sudah tahu hukum ini. Sering kali kebiasaan jelek ini (bersalaman dengan non-mukhrim) mengalahkan akhlak islami yang semestinya ditegakkan.

SAW bersabda:“Sungguh di tusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum besi, lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR Ath-Thabrani)

Kemudian tak diragukan lagi, hal ini termasuk zina tangan, sebagaimana disabdakan oleh SAW:“Kedua mata berzina, kedua tangan berzina, kedua kaki berzina dan kemaluanpun berzina”.(HR Ahmad)

Dan adakah orang yang hatinya lebih bersih dari hati Nabi Muhammad ? Walaupun demikian beliau mengatakan:“Sesungguhnya aku tidak pernah menyentuh tangan wanita”.(HR Ahmad)

Beliau juga bersabda:“Sesungguhnya aku tidak pernah menjabat tangan wanita”.(HR Thabrani)

Dan dari Aisyah radliAllah SWTu ‘anha, dia berkata: “Dan Demi Allah SWT, sungguh tangan SAW tidak (pernah) menyentuh tangan wanita sama sekali, tetapi beliau membai’at mereka dengan perkataan”.

Hendaknya takut kepada Allah SWT , orang-orang yang mengancam cerai istrinya yang shalehah, karena ia tidak mau berjabat tangan dengan kolega-koleganya.
Perlu juga diketahui, berjabat tangan dengan lawan jenis, meski memakai alas (kaos tangan) hukumnya tetap haram.

Semoga Bermanfaat yaa :) tetap tebarkan kebaikan :D


Sumber : http://www.ikatanwargaislaminalum.com

Teman Ke surga

Pertemanan (friendship) merupakan sebuah makna signifikan yang mesti ditarsirkan ulang. Makna dari “teman baik” berbeda dari satu orang ke yang lainnya. Sebagian orang meyakini bahwa teman baik adalah seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia. Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai seseorang yang setia menemani baik ketika sedih maupun bahagia.

Kendati opini tentang definisi teman bervariasi, namun semuanya relatif benar. Dan jika kita meletakkan berbagai pandangan itu bersama-sama, maka semuanya bisa membentuk sebuah definisi sebenarnya tentang teman yang baik. Namun sejatinya masih terdapat sebuah makna signifikan dan peran dari sahabat baik yang sangat penting dalam perspektif Islam. Yaitu seseorang yang membantu kita untuk lebih dekat kepada Allah, membuat kita menjadi lebih patuh dan taat kepada perintah dan ajaran-Nya, serta memberi keuntungan positif untuk umat.Kriteria Teman Baik Menurut Islam

Jika demikian, apa sih sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, dan biarkan saya bertanya, “Bagaimana kalian memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian mengamini semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang dangkal.

Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.

…Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga…

Hal-hal penting yang harus kalian pikirkan ketika memilih teman adalah kedekatan mereka kepada Allah. Kalian bisa tahu kedekatan tersebut bukan hanya dari penampilan mereka. Tapi juga melalui tingkah laki, tabiat, akidah, dan tindak-tanduk mereka.

Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.

Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.

Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”

Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam derma bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.

…Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat…

Bahkan dalam kondisi penuh keceriaan dan kegembiraan pun, segala sesuatunya bisa berbeda jika kita lakukan bersama teman yang baik. Dia senantiasa mengingatkan kalian untuk selalu memperbarui niat karena Allah di mana pun dan kapan pun. Selain itu, teman yang baik senantiasa mendorong kalian untuk menjaga harga diri atau menjaga ibadah-ibadah yang dianjurkan, sehingga keindahan Islam selalu terukir di hati kalian.

Hal ini terjadi dengan Iman Asy-Syarif, seorang muslimah berkewarganegaraan Mesir berusia 25 tahun. Iman melakukan perjalanan ke Denmark tak lama setelah kasus kartun Nabi Muhammad merebak, untuk mengubah citra buruk Islam di sana. Apa yang mendorong Iman untuk melakukan sesuatu demi memperbaiki citra muslim?

Iman menerangkan, “Salah seorang teman saya mendorong saya untuk melakukan sesuatu demi umat. Sejak itu mulailah saya membaca banyak bacaan tentang Islam. Lalu saya ambil bagian untuk mengenalkan Islam kepada orang-orang non-muslim. Sejujurnya, saya tidak bisa mengenyampingkan peran teman yang telah membantu saya untuk melakukan hal-hal positif.”

Jelas, dengan teman-teman yang baik dan shaleh, kalian bisa melakukan hal-hal positif yang menguntungkan Islam dan kaum muslim. Kalian pun menjalani kehidupan yang bebas dari egoisme, kesedihan, kebencian, dan kegelisahan yang terjadi jika berteman dengan teman-teman yang buruk.

Kalian mungkin tidak merasakan dampak langsung dari teman-teman terhadap diri kalian. Tapi jika kalian mau berpikir secara lebih dalam, kalian akan mendapatkan bahwa teman memiliki pengaruh yang dahsyat, kendati kalian mengklaim bahwa kalian memiliki karakter dan kepribadian kuat. Inilah mengapa kalian mesti memilih teman secara bijak, karena teman bisa mengubah hidup kalian secara keseluruhan, baik positif maupun negatif.

Karena alasan demikian, Nabi Muhammad pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud).

…Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga…

Menjadi sangat penting bagi kita untuk memahami hadits di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang, dan pentingnya memilih teman-teman yang baik. Maka pikirkanlah baik-baik. Dan bahkan jika semua teman kalian adalah teman yang berkelakukan buruk, maka Allah akan mengampuni, jika kalian mau bertobat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga. [ganna pryadha/voa-islam.com]

sumber: http://m.cybermq.com

Cinta Remaja

Assalamualaykum :) 


Apa yang terlintas di pikiran pembaca setelah mendengar kata "Cinta"? Mungkin ada yang langsung berfikir tentang lawan jenisnya yang sedang disukai? Atau mungkin langsung terlintas fikiran tentang Allah? Atau orang tua? hehe, yaa, di posting kali ini kami akan membahas tentang Cinta.
Hayooo, apa yang kalian tahu tentang Cinta? Mungkin ada yang menjawab : cinta itu.. C.I.N.T.A (?) #abaikan haha. Jadi, sebenernya cinta itu..
Cinta adalah satu kata yang sangat erat dengan dunia remaja. Rasanya aneh kalau anak remaja tak kenal dengan namanya cinta. Biasanya pada usia remaja orang akan dengan mudah membuat puisi−puisi cinta yang begitu indah yang ditulis dengan penuh penghayatan. Atau mendadak jadi seorang yang sangat puitis haha, pokonya di usia remaja benih−benih cinta mudah tumbuh dan berkembang dengan subur.
Bagi remaja muslim yang cerdas benih−benih cinta ini akan dikemas menjadi sesuatu yang bersih, suci dan tidak dinodai yaitu dengan memperhatikan rambu−rambu yang sesuai dengan aturan islam.
Sebagai agama yang fitrah islam mengatur segala aspek kehidupan termasuk dalam urusan cinta remaja. Dalam hal ini setiap remaja harus mensyukuri rasa cinta yang ia rasakan sebagai anugrah yang sangat besar dari Allah SWT. Sebagai rasa syukurnya maka setiap remaja islam harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah untuk kemaslahatan hidupnya di dunia dan akhirat.
Berbagai godaan syetan untuk menyuburkan rasa cinta itu begitu besar sehingga banyak remaja yang terjerumus menganggap bahwa pacaran merupakan hal yang wajar bahkan ada istilah pacaran islami segala.
Sebagai remaja islam yang cerdas gunakan akal, pikiran dan aturan islam dalam menyikapi segala urusan termasuk urusan cinta, karena godaan/ujian terbesar dimasa remaja adalah mengelola hati dan fikiran dari rasa cinta terhadap lawan jenis. Ingatlah bahwa cinta yang suci, cinta yang bertanggung jawab adalah cinta yang dibangun setelah akad nikah dan cinta terhadap lawan jenis sebelum akad nikah lebih cenderung pada hawa nafsu belaka.
Jadi bila para pembaca merasakan getaran cinta terhadap seseorang, syukuri dan kemas menjadi sesuatu yang bernilai ibadah yaitu dengan tidak membiarkan hawa nafsu berkeliaran tanpa aturan islam yang benar. 


Tetap SEMANGAT ! :)


sumber: http://remajaislamcerdas.blogspot.com/2008/11/cinta-remaja.html
Senin, 01 November 2010 | By: Kelompok 3

Dampak Pornografi bagi remaja

Pornografi adalah suatu pandangan dan sesuatu hasil kegiatan atau suatu yang ditampilkan yang menyangkut tindakan sexual yang menyimpang atau tak bermoral dan pastinya suatu pandangan tentang sex yang berlebihan alias menyimpang dan menjurus kepada ketidak wajaran.Bukan berarti sex itu porno loch.Karena sex itu adalah suatu cara tentang titik awal yang bertujuan menurunkan generasi kehidupan yang baru,atau titik awal dari kehidupan itu sendiri.Gak ada sex anak gak brojol kata orang-orang sih hehe.Sex tak harus porno,tapi porno pastinya menjurus pada perilaku sexual.Dampak psikologis porno grafi

Tahu gak ternyata pornografi lebih berbahaya dari psikotrofika atau kita kenal dengan sebutan narkoba,waw begitu luarbiasa ya pornografi itu.Berikut dampak psikologisnya.

- Membuat seseorang cenderung tertutup dan tak mau terbuka dalam pergaulan.

Misalnya seorang remaja sedang kecanduan film porno,dia lebih memilih menyendiri dalam ruangan atau kamarnya sambil menikmati film koleksinya,asalkan ada film tak ada teman tak jadi masalah buatnya.Dan dia hanya mau didekati oleh teman yang mempunya hobi yang sama dengan dia,sungguh menakutkan bukan.

- Cenderung agresif ketika memandang lawan jenisnya.

Sang pencandu pornografi biasanya lebih agresif dan cenderung berfikiran mesum ketika melihat atau bertatap muka dengan orang lain yang berlainan jenis,dan ketika mempunyai pasangan atau pacar bagi yang masih remaja cenderung lebih agresif saat bersama sang pacar dan pikirannya selalu menjurus kepada perbuatan mesum pastinya.

-Melemahkan daya ingat atau kecerdasan.

Karena apabila seseorang sering menyaksikan tontonan yang berbau pornografi,daya fikirnya sedikit lebih cepat ketika sedang menikmati sajian pornografi,dan itu membuat daya fikirnya melemah pada saat dipakai dalam memikirkan hal lain yang lebih positif.Semakin sering kita menikmati sajian pornografi maka semakin payah saja daya fikir kita dibuatnya,yah karena energi dan protein didalam sel-sel otak kita telah habis terpakai oleh sajian yang memaksa kita untuk berfantasi yang tak jelas.

-Kelainan sexual.

Pelaku yang kecanduan pornografi biasanya mengalami perilaku sex yang menyimpang,apalagi di era internet jaman sekarang,dengan begitu mudahnya orang mengakses situs-situs yang menyajikan pornografi,tinggal searching lewat google map dapat deh sajian yang diinginkan.Kenapa saya bilang menyimpang,karena pelaku cenderung lebih menikmati sajian sex lewat media yang disiapkannya,seperti onani ketika sedang menyaksikan tontonan tak bermoral tersebut,dan pelaku lebih merasa puas ketika melakukannya sambil berfantasi lewat gambar-gambar maupun video chat dan lain sebagainya.Dan ini sangat membahayakan bagi pelaku ketika dia telah berpasangan,maka sang pasangan tentu merasa risih bila tahu pasangannya lebih terpuaskan oleh cara lain.

Sungguh sangat mengkhawatirkan bukan dan sangat-sangat membahayakan serta merugikan kita,apabila diantara kita kecanduan dunia pornografi.

astagfirullah.... sungguh tabiat yang buruk bagi mereka yang melakukan hal tersebut... sungguh siksa nereka bagi mereka telah menunggu, pun bagi orang yang telah memberi contoh, dosa mengalir bagai air sungai nil.
telah di sebutkan dalam al-qur'an kurang lebih sebagai berikut, "sungguh mulia orang yang menjaga kemaluannya dari segala bentuk zina".

sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/group/seksologi/2010/10/06/dampak-psikologi-pornografi/

Ikhwan dan Akhwat Sejati

AKHWAT SEJATI
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.
Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”
Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”.


IKHWAN SEJATI
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”

Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.
Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

sumber: http://dinaryuliati.blogspot.com/2010/08/akhwat-dan-ikhwan-sejati.html 


sekian dulu post kali ini semoga bermanfaat... wasslamu'alaikum wr.wb